
Peran Penilai Properti Di era Modernisasi Perpajakan
Oleh : Eko Bayu Aji, SE, MT
Ilmu penilaian sebagai ilmu yang bersifat menaksir Nilai properti adalah memiliki cara yang berbeda dengan penilaian dengan metode Akuntasi.
Diera Modernisasi peran Tenaga Penilai memiliki peran yang sebenarnya bisa mengoptimalkan potensi perpajakan.
Sebagai Contoh Kasus:
1. Dalam pembayaran PPN baik yang dibayar kontraktor ataupun Kegiatan membangun sendiri sebenarnya tenaga Penilai dapat menaksir kewajaran Pembayarannya jika dirasa terdapat data yang tidak dilampirkan wajib pajak. Penilai dapat mengetahu Nilai Bangunan yang wajar maupun Nilai Pasar Wajar Properti berdasarkan metode Penilaian semisal Metode Data pasar, Metode Biaya, Metode Pendapatan, maupun Metode Investasi
2. Dalam potensi Pph perhitungan aset (pasiva) peran tenaga penilai dapat digunakan pula untuk mengetahui besarnya kewajaran Nilai Asset yang dilaporkan wajib pajak.
3. Dalam penentuan besaran harga perolehan untuk BPHTB dan Pph final jual beli properti sebenarnya Penilai dapat dioptimalkan dalam penentuan Nilai perolehan yang wajar yang dilaporkan wajib pajak yang selama ini luput dari perhatian aparat pajak.
4. Penilaian Obyek perkebunan semisal kebun Sawit seorang Penilai akan dapat mengetahui kewajaran aset perusahaan sehingga aparat DJP dapat mengoptimalkan dalam penentuan besaran pajaknya
5. Menilai Aset yang layak pada perusahaan peran tenaga appraisal adalah sangat signifikan jika benar-benar dimanfaatkan dalam proses perhitungan potensi perpajakan sehingga angka yang dihasilkan akan mencerminkan Nilai yang Wajar.
6. Penentuan Nilai properti adalah khas jadi membutuhkan advice seorang Appraisal bagi tenaga auditor di Direktorat Jenderal Pajak jika ingin Potensi Penerimaannya terangkat optimal.
Bagaimana menurut anda?" Awasi Pajaknya Optimalkan Ketetapannya"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar