Kamis, 18 Desember 2008

BISNIS PROPERTY OPTIMIS



JAKARTA--Walaupun dunia masih menghadapi krisis finansial, namun kelompok pengembang dunia tetap optimistis bahwa penjualan apartemen dan hotel di seluruh dunia masih mempunyai prospek yang sangat cerah di masa mendatang. "Kami sangat menyadari bahwa walaupun suasana keuangan saat ini kurang ideal, kami percaya bahwa keunikan produk-produk kami yang cirinya adalah lokasi yang prima dan branding (merek-red) yang terkenal serta layanan Four Seasons, akan memberi insentif kepada pembeli premum yang selalu aktif di lingkungan pasar mana pun juga," kata CEO Las Vegas Sands Corporation Sheldon Adelson dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa.

Sheldon Adelson mengemukakan hal itu ketika menjelaskan keputusan pemerintah Makao yang menyetujui dipisahkannya Menara Four Seasons apartemen hotel dari komponen kelompok Four Seasons di Cotai Strip lainnya.

Ia mengatakan bahwa pemisahan itu secara hukum akan memungkinkan perusahaan tersebut memindahkan bangunan hotel apartemen menjadi "cooperative holding company" terpisah dan menjual bagian ini selayaknya unit apartemen dijual di kota New York maupun berbagai lokasi internasional lainnya.

Persetujuan pemerintah Makao ini akan melancarkan jalan bagi perusahaan untuk mengelola aliran dana tunai yang dihasilkan oleh "The Shoppes" di Four Seasons yang merupakan mal mewah seluas 200.000 meter persegi yang juga terletak di kelompok Four Seasons. "Rencana bisnis perusahaan adalah selalu mengantisipasi penjualan apartemen-apartemen di kondominium atau kepemilikan bersama, selain mengelola uang tunai dari mal ritel untuk 'deleverage balance sheet' atau memberikan dana tambahan yang dibutuhkan untuk pembangunan di masa mendatang," kata Adelson.

Las Vegas Sands Corporation adalah sebuah perusahaan pengembang tingkat internasional dan operator resor multiguna yang terintegrasi. The Las Vegas berpusat di Nevada, Las Vegas Amerika Serikat yang memiliki dan mengoperasikan berbagai bangunan terkenal seperti The Marina Bay sands di Singapura serta The Venetian Macao Resort-Hotel.

Ia menjelaskan pula bahwa sambil menunggu persetujuan resmi pemerintah Makao, pihaknya telah menerima berbagai pesanan selama beberapa minggu terakhir ini yang mencapai 22 persen atau 65 unit dari proyek tersebut dengan harga rata-rata lebih dari 1700 dolar AS setiap meter persegi. Pesanan ini justru datang dari orang-orang yang tinggal di luar daratan China, Hongkong serta Makao sendiri. Antara/Yto

Tidak ada komentar: