Kamis, 18 Desember 2008

KEKUATAN EKONOMI BARU DUNIA

judul : CHINDIA: How China and India
Are Revolutionizing Global Business
Editor : Pete Engardio
Penerbit : McGraw Hill, April 2007
Tebal : 384 Halaman


Beberapa tahun terakhir, China dan India (Chindia) telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa sehingga menarik perhatian banyak pihak.

Dalam buku ini Anda akan mengerti model pertumbuhan yang digunakan masing-masing negara, prediksi ke masa yang akan datang, dan tantangan atau masalah yang masih harus dihadapi kedua negara dalam mengembangkan ekonominya.

Dibahas juga dampak pertumbuhan Chindia terhadap keunggulan bersaing negara maju, khususnya AS hingga strategi apa yang dapat dilakukan AS untuk mengatasi dampak akibat pertumbuhan kedua negara tersebut.

China punya kemampuan memobilisasi modal dan tenaga kerjanya dan berhasil meningkatkan pendapatan per kapita sebesar tiga kali dalam satu generasi dan mengurangi kemiskinan bagi 300 juta orang.

Sedangkan India yang mewarisi budaya Inggris berhasil mendirikan pusat-pusat penelitian dan pengembangan yang berpengaruh besar dalam perkembangan inovasi global.

Perusahaan-perusahaan multinasional seperti Google, HP, GM, Boeing, dan lain-lain memiliki pusat riset mereka di India. Beberapa ilmuwan India bahkan menduduki posisi penting di perusahan-perusahaan tersebut.

Dampak pertumbuhan ekonomi kedua negara ini terhadap dunia menjadi signifikan karena terjadi bersamaan. Jika saja keduanya menyatu, Chindia bakal jadi satu kekuatan penting.

India dengan risetnya diprediksi akan menyusul Jerman menjadi negara dengan ekonomi ketiga terbesar di dunia dalam waktu 30 tahun mendatang.

Penulis buku ini mengawali buku ini dengan menjelaskan perbedaan fundamental kedua negara, dalam aspek investasi, kekuatan pasar, kekuatan industri, dan budaya bisnis.

China bertumpu pada investor asing, India swadaya. China membuka bagi investor asing, sedangkan India lebih terbatas karena lebih mengandalkan kekuatan domestik.

Investor asing menyebabkan China memiliki infrastruktur yang modern dan baik, sementara India sangat tertinggal dibandingkan China.

Peran Pemerintah sangat kuat di China, sedangkan India mengandalkan perusahaan swasta. Kuatnya kendali pemerintah terhadap bisnis menyebabkan bisnis di China memerlukan hubungan baik atau koneksi.

Kemampuan manajerial China terbatas, karena sebagian besar pejabat perusahaan negara merupakan birokrat, sedangkan perusahaan swasta dipimpin oleh entrepreneur dengan pengalaman bisnis terbatas.

Dengan membandingkan model yang digunakan kedua negara, penulis memperkirakan India akan memiliki keunggulan yang berkelanjutan dibandingkan China.

Walaupun saat ini kinerja China lebih maju dibandingkan India, tetapi dalam jangka panjang diperkirakan India akan menyusul prestasi China dalam lima tahun mendatang.

China diprediksi sudah akan mencapai puncak pertumbuhan ekonominya (8,8%) dan selanjutnya akan turun sampai 7% pada 2020, dan 4% (2040), sementara India akan meningkat menjadi 7,3% (2010) dan 7% sampai pertengahan 2030.

Jika AS saja begitu memantau Chindia, maka Indonesia tentu harus bersiap-siap jika tidak semua sektor yang terbiasa bermanja-manja bakal kelabakan digulung kekuatan baru ini. Siapkah kita?

Bisnis Indonesia

Tidak ada komentar: